Langsung ke konten utama

BUDAYA GOTONG-ROYONG

Tema : Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Judul : Budaya Gotong-Royong
Setiap warga Negara Indonesia maupun warga Negara asing mengetahui bahwa salah satu budaya yang biasa di lakukan masyarakat Indonesia adalah budaya gotong royong. Karena budaya gotong royong adalah sifat /kepribadiaan masyarakat Indonesia yang sudah di ketahui oleh warga negara asing atau yang biasa di sebut turis asing yang pernah mendatangi Indonesia. Selama saya menjadi warga Negara Indonesia, saya sering mendapati atau melihat masyarakat yang bergotong royong bersama di berbagai tempat/penjuru. Seperti, gotong royong dalam pembuatan jalan, pembuatan tempat ibadah dan menjaga kebersihan lingkungan rumah.Dulu saya ikut gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan di perumahan tempat saya tinggal. Saya pernah bertanya kepada  beberapa tetangga saya yang ikut serta membantu dalam pelaksanaan gotong royong pada waktu itu.
Mengapa Bapak atau Ibu mau ikut gotong royong padahal tidak mendapatkan uang atau bayaran?
Mereka menjawab, kita sebagai warga Negara Indonesia memang sudah seharusnya begitu bahkan budaya gotong royong harus di terapkan kepada anak-anak sejak dini, karna budaya kotong royong sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia. Jadi, selama kita masih bisa kenapa tidak, semua hal jangan di sangkutkan dengan materi saja.
Begitu saya mendengar perkataan seperti itu, saya menyadari bahwa sebagai masyarakat Indonesia kita harus menjalankan budaya kita dengan baik untuk menjalin silaturahmi antar sesama masyarakat. Tetapi, mengapa ada orang yang mau ikut gotong royong jikalau ada uang atau bayaran, mereka tidak mau ikut gotong royong jika mereka tidak mendapat bayaran. Seperti yang terjadi pada kehidupan yang saya alami. Wakatu itu saya berumur 13 Tahun dan masih duduk di kelas 2 SMP, di perumahan saya ada kegiatan yang namanya kerja bakti atau biasa di sebut gotong royong, di sana saya dan keluarga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Tetapi masyarakat yang lain ada yang tidak ikut serta dalam kegiatan  tersebut karena sibuk dengan kegiatan masing-masing, bahkan ada yang tidak ikut cuman karna tidak mendapat bayaran. Di situ saya berfikir kenapa ada orang yang seperti itu. Otomatis itu menjadi penghambat pelaksanaan kegiatan tersebut. Akibatnya tetangga satu dengan tetangga yang lainnya tidak akur, silaturahmi menjadi berkurang, menghambat proses gotong royong, lingkungan tidak terpelihara, dan terjadinya jaga jarak antar  tetanggan, bahakan waktu itu samapai ada yang berantem cuman gara-gara masyarakat yang tidak ikut serta di jadikan bahan pembicaraan di belakang atau yang sekarang di sebut gosip yang kurang baik bagi kerukunan warga padahal kita tetangga seharusnya jangan  seperti itu apalagi waktu itu berantem di depan anak-anak yang masih dini, otomatis itu  jadi pelajaran yang kurang baik bagi anak-anak tersebut. Pada lain harinya sewaktu saya pulang dari sekolah, saya melihat ada banyak orang yang sedang membersihkan jalan dari rerumputan, saya fikir zaman sekarang gotong-royong sudah tidak pernah ada, tetapi saya salah ternyata budaya gotong royong masing di lakukan oleh masayarakat. Lalu saya  bertanya kepada salah seorang ibu yang ikut serta di sana.
Maaf bu saya mau bertanya, masyarakat di sini masih peduli ya akan budaya gotong royong?
Si ibu menjawab, bukan begitu dek ceritanya, masyarakat di sini ikut gotong royong karena ada upah sembako bagi siapa saja yang ikut serta dalam gotong royong ini. Coba saja kolo gotong royong ini tidak ada sembakony, pasti yang ikut serta tidak akan seramai ini. Ibu salah satunya hehehe.
Hidup sekarang menjalankan kebudayaan hanya karena uang, bagai mana bisa maju Negara kita…?
Pertama istilahnya masyarakat Indonesia terkenal dengan sifat gotong royong yang di akui oleh Negara. Tetapi, mengapa masyarakatnya sendiri tidak menerapkan budayanya dalam kehidupan yang nyata, mereka malah melupakan budaya yang menbuat bangsa bereka di juluki Negara yang terkenal dengan masyarakatnya yang ramah tamah, suka gotong royong.dan lainnya. Masyarakat Indonesia seharusnya sadar akan apa yang telah di lakukannya itu salah besar kalo memandang gotong royong dengan hanya sebelah mata, tanpa budaya gotong royong kita tidak terbuka dengan oaring lain. Mereka seharunya tahu apa yang akan terjadi jika budaya kita tidak di kembangkan akan berakibat fatal bagi seluruh masyarakat Indonesia. 
Demi menjaga eksistensi budaya gotong royong dan kelangsungan hidup, masyarakat harus sering mengadakan musyawarah satu minggu sekali dan berifat sifatnya wajib bagi setiap warga untuk datang. Karena kalau tdk wajib bisa saja mereka tidak mendatangi  musyawarahnya. Dan terapkanlah budaya gotong royong kepada anak yang masih dini, membuat program-program yang berkaitan dengan pelestarian budaya, mengadakan kegiatan gotong royong yang tadiknya tidak pernah ya sekarang di buatkanlah kira-kira dalam 1 bulan mengadakan 2 kali kegiatan gotong royong. Buktinya setelah kepala desa saya mengadakan program-program yang menjalin interaksi anatar masyarakat satu dengan masyarakat lainnya , sekarang komplek perumahaan saya menjadi bersih, setiap tetangga jika bertemu selalu sapa menyapa dengan senyuman yan indah berarti pribahasa yang            menyatakan senyum adala ibadah di terapakan dalam kehidupan dengan baik. Waktu itu juga saya sering ikut serta dalam kegiatan gotong royong, tetapi di kota-kota sekarang susah untuk mengajak masyarakat untuk gotong royong.
Jangan biarkan kebudayaan kita musnah dengan secara percuma, hidup tanpa kebudayaan seolah hidup tidak ada keistimewaannya. So..Ayo kita sebagai generasi penerus kita kembangkan kebudayaan kita di masyarakat yang luas dengan hati yang ikhlas tanpa memikirkan hal-hal yang menyangkut dengan uang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ritual Seba Ciburuy

Ritual Seba Ciburuy apa itu situs ciburuy ? dilirik dari namanya “situs ciburuy” adalah tempat “paniisan bubuyutan.   Sejak dahulu,  suku  sunda terkenal dengan peninggalan budaya yang bernilai tinggi, kearifan lokal yang sarat akan nilai-nilai religius seakan menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian masyarakatnya. Salah satu warisan sejarah yang mewakili tingginya peradaban dan kebudayaan sunda adalah Situs  Kabuyutan Ciburuy. yang berlokasi di Kampung Ciburuy, Desa Pamalayan, Kec. Bayongbong, Garut. Setiap bulan Muharam, masyarakat Ciburuy yang terletak di lereng gunung Cikuray rutin melaksanakan ritual adat. Hal itu sebagai tanda penghargaan kepada para leluhur, sekaligus upaya melestarikan budayanya. Ritual adat itu dinamakan upacara Seba. Yakni upacara mengeluarkan dan membersihkan benda-benda pusaka yang ada di dalam Kabuyutan Ciburuy. Seba berasal dari bahasa sunda, saba, yang berarti berkunjung atau mengunjungi.  Adapun upac...

Warga Negara dan Negara

Judul    : Hak dan Kewajiban Warga Negara Apakah yang di maksud dengan Hak dan kewajiban? Hak adalah sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, wewenang, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karna di tentukan oleh UU dan aturan yang ada), Sedangkan Kewajiban adalah sesuatu yang wajib di laksanakan secara aturan maupun tidak. Indonesia adalah sebuah negara yang berdasarkan hukum. Bukan menurut agama, adata istiadat dll. kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus di penuhi, kita mempunyai hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan kesejahteraan teti selama saya menjadi warga Negara Indonesian saya belum merasakan hak saya sebagai warga Negara Indonesia , atau mungkin saya hanya tidak sadar saja kalau saya sudah mendapatkan hak sebagai warga Negara. kita memiliki hak tetapi yang memberikan hak kita agar terpenuhi belum pernah bertindah untuk ,ensejah terakan rakyatnya, kiat memiliki hak untuk hidup layak tetapi saya banyak meliha...

Pemuda dan Sosialisasi

Judul   : Mengikuti Organisasi Agama Di dunia, sekarang setiap orang berfikir bahwa setiap muslim yang mengikuti organisasi mengenai islam pasti menyaka bahwa itu adalah kumpulan-kumpulan teroris yang sedang di didik. Memang saat ini lagi marak-maraknya pelaku-pelaku teroris yang beroprasi. Sudah begitu memang orang muslim yang melakukannya. Tapi, jangan berfikir bahwa setiap orang muslim yang berorganisasi mengenai islam di pandang sama seperti para teroris, karna setiap orang itu di ciptakan dengan sifat dan perilaku yang berbeda-beda. Dulu saya ingin mengikuti rohis di waktu saya sekolah menengah kejuruan. Tapi, banyak orang yang bilang dan member tahu saya bahwa saya jangan ikut-ikutan dengan organisasi-organisasi mengenai ke islaman, mereka menganggap bahwa bila saya mengikuti organisasi rohis takutnya saya ikut-ikutan seperti para teroris-teroris yang memang berbuat sesuatu yang salah. Otomatis waktu itu saya tidak jadi mengikuti organisasi rohis yang saya ingi...