Tulisan
bab 10
Judul : Agama hanya topeng belaka
Indonesia adalah negara yang memiliki
beragam kebudayaan, suku dan agama. Masyarakat di Indonesia mengnut agama atau
kepercayaan di antaranya, Islam, Katolik, Kristen, Budha dan hindu. Berbicara
mengenai agama sekarang orang hanya mengakui mempunyai agama dan berpegang
teguh atas tuhannya, tetapi dalam melaksanakan aturan agama mereka tidak
mematuhinya dengan apa yang tercantum di agamanya masing-masing.
Seperti
yang saya alami, pada saat itu saya tinggal di suatu tempat bisa di bilang
tempat yang sangat strategis untuk melakuakn suatu pekerjaan atau untuk
bekerja. Ada salah satu perusahaan yang memang sangat maju dalam melaksanakan
biasnisnya, di sana ada seorang yang bekerja katakanlah namanya hanif (contoh),
hanif adalah seorang pemuda yang datang dari kampung untuk mengadu nasibnya di
Jakarta, awalnya dia tidak percaya diri untuk hidup di tengah-tengah ibukota
Jakarta, karena dia hanya lulusan smk dari sebuah daerah yang terpencil. Semua
orang percaya bahwa hanif adalah orang yang baik pintar dan sholeh dalam
keagamaan. Dia berasal dari keluarga yang biasa dan orang tuanya di segani di
daerah dia tinggal karena ayahnya kebetulan adalah seorang guru ngaji di
daerahnya, dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang sangat baik dengan masyarakat sekitar dalam sapa menyapa
jika dia bertemu dengan orang lain atau tetangga dekatnya. Hanif tidak yakin akan keputusannya untuk mengadu
nasib di jakarata.
Dan
pada suatu hari hanif datang ke Jakarta tanpa ada tujuan yang akan di tuju.
Kemudian di berniat untuk mencari kontrakan di Jakarta walau hanya kontrakan
kecil yang di pilih. Kemudian esok harinya hanif bergegas pergi untuk mencari pekerjaan.
Ternyata pada hari pertama hanif tidak
mendapat pekerjaan seperti yang dia inginkan, dia malah menjadi seorang OB di
suatu perusahaan, walau dengan perasaan agak kesal dengan pekerjaan yang dia
dapat tetapi dia tetap menjalankan pekerjaannya, beberapa kali di menjalankan
pekerjaannya dengan teledor atau ceroboh sehingga membuat para karyawan yang
kerja di perusahaan tersebut menjadi marah akan kecerobohan hanif.
Setelah
beberapa waktu hanif bekerja, dia bosan
dengan pekerjaannya lalu dia berhenti dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan
yang lebih baik. Alhasil dia melamar kerja di suatu perusahaan televisi menjadi
seorang design grafis yang memang itu adalah bidang dia waktu sekolah di smk.
Setiap pulang kerja hanif ssering menyempatkan diri untuk pergi ke panti
asuhan, sekedar untuk membawa makanan untuk anak-anak panti, dan dia juga di
kenal tetangganya di Jakarta sangan sopan kepada semua orang bahkan dia sampai
mengajarkan mengaji bagi anak-anak sekitar tempat kontrakan hanif, di juga di
kenal sebagai anak muda yang peduli akan anak-anak jalanan yang memang tidak
pernah menginjakan kaki di bangku sekolah dan mengajarkan pelajaran yang hanif
bisa untuk di bagi kepada anak-anak jalanan. Setiap orang terdekat hanif
menyangka bahwa hanif dapat sukses seperti sekarang karena hanif sangat taat
agamanya makanya allah memberi kenikmatan baginya.
Dan
pada suatu hari hanif sepulang kerja dia
pergi ke club malam dan di lihat oleh tetangganya kalo hanif masuk ke tempat
itu, setelah beberapa jam kemudia hanif ke luar dengan keadaan mabuk dan tidak
sadar dengan apa yang terjadi. Setelah sadar dia bergegas ke pergi dengan
berganti pakain terlebih dahulu dan melajutkan perjalanannya kep anti asuhan
untuk member makanan seperti yang biasa hanif
lakukan, dia mengajar ngaji kepada anak-anak panti dan shalat magrib
berjamaah bersama. Semenjak tetangga hanif mengetahui bahwa hanif berprilaku
seperti itu, para tetangga hanif mulai tidak simpati dengan hanif, mereka
menganggap hanif berprilaku baik kepada
setiap orang dan memperlihatkan ke alimannya dalam beragama hanya topeng belaka
untuk menutupi keburukannya yang dia tutupi, bahkan orang tuanyapun di bohongi
dengan agama, seperti orang tunya member nasihat kepada hanif agar tidak
terpengaruh dengan pergaulan kehidupan di di kota. Hanif menjawabnya dengan lantang atau jelas dia
mengatakan dengan nama tuhannya dia tidak pernah melakukan hal-hal yang memang
di larang oleh agama, sungguh miris jika
ada orang seperti itu yang durhaka kepada orangtuanya. Hanif tidak pernah mau
menyalahkan apa yang sudah dia perbuat, di malah melakukan perbuatan tersebut
di luar batasan
.
Kenapa
agama harus di jadikan kebohongan belaka ??
Karena
manusia bukanlah orang yang sempurna yang bisa mengetahui semua apa yang
terjadi saat ini. Seharusnya sebagai orang yang beragama kita harus sadar
dengan apa yang telah di lakukan seperti dalam kitab yang telah di adakan.
Memang setiap manusia tidak ada yang sempurna, jadi dapat terpengaruh oleh
kehidupan yang berbeda. Tetapi setidaknya kita sebagai manusia yang mempunyai
akal dan pikiran kita harus berfikir untuk mengarah yang lebih baik. Dan kita
harus sada bahwa kita tinggal di lingkungan yang berbeda dengan sebelumnya jadi
harus bisa menjaga diri sendiri dari perbuatan keji yang di larang agama, dan
perbanyaklah berkumpul dengan orang-orang yang berorganisasi dalam bidang ke
agamaan, Karen jika kita bergambung dengan orang baik kita akan ikut baik
seperti mereka, kemudian jika kita ikut dengan orang-orang yang tidak baik,
maka kita akan terbawa kea rah yang tidak baik pula, jadi hiduplah dengan iman
dan atura- aturan agama yang ada, jangan lengah akan hal yang baru yang tidak
mengacu pada hal-hal yang baik nagi kepentingan kita dan orang lain.
Komentar
Posting Komentar